Deret elektrokimia atau deret
Volta adalah urutan logam-logam (ditambah hidrogen)
berdasarkan kenaikan potensial elektroda standarnya.[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
Umumnya deret volta yang sering dipakai adalah
adalah:
Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn
Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au
a)Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Fe, Ni, Sn, Pb,
(H), Cu, Hg, Ag, Pt, Au.
a. Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Fe Ni, Sn, Pb, (H), Cu, Hg, Ag, Pt, Au
a. Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Fe Ni, Sn, Pb, (H), Cu, Hg, Ag, Pt, Au
Pada Deret Volta, unsur logam dengan potensial
elektrode lebih negatif ditempatkan di bagian kiri, sedangkan unsur dengan
potensial elektrode yang lebih positif ditempatkan di bagian kanan.
Semakin ke kiri kedudukan suatu logam dalam
deret tersebut, maka
- Logam semakin reaktif (semakin mudah melepas elektron)
- Logam merupakan reduktor yang semakin kuat (semakin mudah mengalami oksidasi)
Sebaliknya, semakin ke kanan kedudukan suatu
logam dalam deret tersebut, maka
- Logam semakin kurang reaktif (semakin sulit melepas elektron)
- Logam merupakan oksidator yang semakin kuat (semakin mudah mengalami reduksi)
Salah satu metode untuk mencegah korosi antara lain
dengan menghubungkan logam (misalnya besi) dengan logam yang letaknya lebih kiri dari logam tersebut
dalam deret volta (misalnya magnesium) sehingga logam yang mempunyai potensial
elektrode yang lebih negatif lah yang akan mengalami oksidasi. Metode
pencegahan karat seperti ini disebut perlindungan katodik. Contoh lain dari
perlindungan katodik adalah pipa besi, tiang telepon, dan berbagai barang lain
yang dilapisi dengan zink,
atau disebut Galvanisasi. Zink dapat
melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Oleh karena
potensial reduksi besi lebih positif daripada zink (posisinya dalam deret Volta
lebih ke kanan), maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel
elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian besi terlindungi dan
zink yang mengalami oksidasi. Badan mobil-mobil baru pada umumnya telah
digalvanisasi, sehingga tahan karat.
Larutan garam suatu logam yang berada di bagian
kiri dapat bereaksi dengan logam yang berada di bagian kanan. Contohnya larutan
FeCl3 (feri chloride) boleh mengikis Cu (copper / tembaga).
ELEKTROKIMIA
Elektrokimia merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang hubungan antara perubahan zat dengan arus listrik yang berlangsung dalam sel elektrokimia. Sel elektrokimia di bedakan menjadi dua yaitu sel volta atau sel galvani dan sel elektrolisis.
1.Sel Volta atau Sel Galvani
Sel volta atau sel galvani adalah suatu sel elektrokimia yang terdiri atas dua buah elektrode yang dapat menghasilkan energi listrik akibat terjadinya reaksi redoks secara spontan pada kedua elektroda tersebut.
a.Sel Volta
1)Deret volta
a)Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Fe, Ni, Sn, Pb, (H), Cu, Hg, Ag, Pt, Au.
b)Semakin ke kanan, semakin mudah direduksi dan sukar di oksidasi.
c)Semakin ke kiri semakin mudah dioksidasi dan sukar direduksi.
2)Prinsip kerja
a)Terdiri atas elektrode dan elektrolit yang dihubungkan dengan sebuah jembatan garam.
b)Pada anode terjadi reaksi oksidasi dan pada katode terjadi reaksi reduksi.
c)Arus elektron mengalir dari katode ke anode.
d)Arus listrik mengalir dari katode ke anode.
e)Adanya jembatan garam untuk menyetimbangkan ion-ion dalam larutan.
f)Terjadi perubahan energi: energi kimia menjadi energi listrik.
Elektrokimia merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang hubungan antara perubahan zat dengan arus listrik yang berlangsung dalam sel elektrokimia. Sel elektrokimia di bedakan menjadi dua yaitu sel volta atau sel galvani dan sel elektrolisis.
1.Sel Volta atau Sel Galvani
Sel volta atau sel galvani adalah suatu sel elektrokimia yang terdiri atas dua buah elektrode yang dapat menghasilkan energi listrik akibat terjadinya reaksi redoks secara spontan pada kedua elektroda tersebut.
a.Sel Volta
1)Deret volta
a)Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Fe, Ni, Sn, Pb, (H), Cu, Hg, Ag, Pt, Au.
b)Semakin ke kanan, semakin mudah direduksi dan sukar di oksidasi.
c)Semakin ke kiri semakin mudah dioksidasi dan sukar direduksi.
2)Prinsip kerja
a)Terdiri atas elektrode dan elektrolit yang dihubungkan dengan sebuah jembatan garam.
b)Pada anode terjadi reaksi oksidasi dan pada katode terjadi reaksi reduksi.
c)Arus elektron mengalir dari katode ke anode.
d)Arus listrik mengalir dari katode ke anode.
e)Adanya jembatan garam untuk menyetimbangkan ion-ion dalam larutan.
f)Terjadi perubahan energi: energi kimia menjadi energi listrik.
- Deret Volta/Nerst
a. Li,
K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Fe Ni, Sn, Pb, (H), Cu, Hg, Ag, Pt, Au
b. Makin
ke kanan, mudah direduksi dan sukar dioksidasi. Makin ke kiri, mudah
dioksidasi, makin aktif, dan sukar direduksi.
Prinsip:
- Anoda terjadi reaksi oksidasi ; katoda terjadi reaksi reduksi
- Arus elektron : anoda → katoda ; arus listrik : katoda → anoda
- Jembatan garam : menyetimbangkan ion-ion dalam larutan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar